REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan Eks (Purn) Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI merasa tersinggung dengan pernyataan Wiranto terkait dengan pernyataannya seputar surat Dewan Kehormatan Perwira yang memberhentikan Prabowo.
Kolonel (Purn) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, Ruby mengatakan pihaknya merasa tersinggung oleh oknum jenderal, Wiranto. Menurutnya, dia (Wiranto) hanya bisa mengadu domba dan memecah belah.
"Kami bukan datang tuk orasi, kami Purnawirawan tersinggung oleh Wiranto. Dia cuma bisa mengadu domba dan memecah belah," ujar Kolonel (Purn) Kopassus TNI, Ruby di acara deklarasi dukungan kepada capres Prabowo di Joko Santoso Center, Sabtu (21/6).
Menurutnya, pernyataan tersebut membuat rekan mereka di tingkat akar rumput mulai memanas. Dan, seolah-olah ingin berperang lagi. Namun, jika Wiranto menjadi contoh maka yang di akar rumput pun akan menjadi lemah.
"Karena dia tidak, kami kumpul semua di sini perwakilan (purn Kopassus). Dan kapan saja kami siap di manapun cari Wiranto baik di rumah maupun dikantornya," katanya.
Eks Komandan Tim I Kompi 13, Grup I Kopassus Serang tersebut mengatakan apa yg diucapkan Wiranto itu salah dan tidak benar. "Salah itu, dugaannya ke Prabowo. Yang membumihanguskan (tragedi) 98 itu dan Timtim itu ya Wiranto, perintah Wiranto," tegasnya.
Menurutnya, (Wiranto) tidak pantas sebagai seorang mantan pimpinan berbicara seperti itu. "Itu namanya pecah belah dan adu domba. Ucapan itu karena Wiranto sudah dibayar oleh orang asing, disuap," katanya.