Home >> >>
Exit Poll RRI Ungkap Perilaku Pemilih
Kamis , 12 Jun 2014, 18:16 WIB
Republika/Yasin Habibi
Layar hasil quick count (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya melakukan proses hitung cepat (quick count), Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) juga berencana menghimpun data melalui exit poll pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang.

"Tidak banyak lembaga survei yang melakukan exit poll karena memakan biaya yang cukup besar. Tapi beruntung ada teknologi Android yang kita gunakan," ujar Hendrasmo peneliti utama hitung cepat RRI di Jakarta, Kamis (12/6).

Dalam perhitungan exit poll, menurut Hendrasmo, relawan akan dibekali dengan 10 pertanyaan yang merinci pola perilaku pemilih. Seperti alasan di balik pemilihan, kenapa responden memilih capres tersebut karena isu yang diangkat atau karena ketokohan masing-masing capres. Data lain seperti usia, jenis kelamin dan pilihan partai saat Pileg juga akan melengkapi.

"Jadi kita bisa mengetahui lebih detail kecenderungan-kecenderungan pemilih. Misalnya ternyata pemilih perempuan lebih banyak memilih si A dan sebagainya," tambahnya.

Sebanyak 2.000 relawan disiapkan di 2.000 TPS amatan di seluruh Indonesia. Masing-masing relawan akan dibekali dengan perangkat pintar berbasis Android untuk menghimpun data yang masuk. RRI sendiri sudah menyiapkan aplikasi khusus untuk mempercepat proses pengumpulan data.

Responden dipilih secara acak dengan komposisi jenis kelamin yang sama. "Total ada 4.000 narasumber 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Narasumber dipilih secara kebetulan untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan yang sama," katanya.

Lebih lanjut Hendrasmo berharap nantinya para responden yang dipilih mau berbicara dengan jujur atas jawabannya. Karena bisa saja jawaban yang diberikan responden tidak sesuai dengan faktanya.


Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : cr01
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar