Dua warga memakai topeng capres peserta pemilu 2014 saat aksi simpatik pemilu damai dalam "Car Free Day" di Taman Bungkul, Surabaya, Jatim, Ahad (8/6).
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Akademisi Universitas Warmadewa, Denpasar, Gede Oka Wisnumurti mengingatkan pasangan capres dan cawapres agar tidak mempersoalkan Pancasila sebagai dasar negara.
"Saya berharap pemimpin kita periode ini mampu memberikan pendidikan politik yang cerdas kepada masyarakat dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan rakyat sesuai dengan ideologi Pancasila," ujar Oka Wisnumurti di Denpasar, Ahad (22/6).
Ia berharap, memiliki calon pemimpin berideologi Pancasila dapat menjawab persoalan bangsa dan rakyat. Sehingga terciptanya masyarakat adil dan makmur.
Oka Wisnumurti mengemukakan, dengan terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 maka visi bangsa yang telah diproklamasikan pendiri bangsa terdahulu sejalan dengan yang diharapkan rakyat saat ini.
Ia menambahkan, pentingnya pemimpin dengan ideologi Pancasila karena mampu membawa Indonesia ke arah lebih baik. Serta membangun karakter bangsa yang tegas, cinta Tanah Air dan bela negara.
"Pemilu sebagai wahana demokrasi merupakan bagian terpenting bagi bangsa Indonesia dalam mengokohkan sistem politik demokrasi yang konstitusional, kontruktif dan memberi manfaat bagi kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Karenanya, lanjut dia, penting untuk memilih calon pemimpin yang memiliki karakter tersebut untuk memperkuat keutuhan bangsa. "Selain itu, pemilu merupakan upaya sadar masyarakat untuk memperkuat demokrasi untuk membangun politik bangsa," ujarnya.