Prabowo-Hatta didampingi Aburizal Bakrie menghadiri kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (22/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim sukses (Timses) capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Muhammad Jusuf Kalla (JK), Iman Sugema menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK akan memprioritaskan pembangunan ekonomi di empat bidang, yaitu Indonesia Sehat, Indonesia Pintar, Indonesia Kerja, dan Indonesia Sejahtera. Semua program itu akan diwujudkan kalau Jokowi-JK diberi amanat memimpin negeri ini pada 2014-2019.
"Empat program di bidang ekonomi ini bertujuan untuk mengurangi pertumbuhan ekonomi yang merosot dan ketimpangan ekonomi yang meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir," ujar Iman dalam diskusi bertajuk 'Substansi Debat Capres Soal Ekonomi: Fakta Atau Slogan?' di Jakarta Pusat, Ahad (22/6).
Menurut Iman, lima tahun yang lalu, indeks gini rasio mencapai 0,37 persen, sedangkan saat ini meningkat menjadi 0,413 persen. Kenyataan itu membuktikan tingginya angka kesenjangan sosial di Indonesia. Apalagi, tutur Iman, untuk pertama kalinya Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dalam kurun waktu 30 tahun tertakhir.
Karena itu, pemerintahan Jokowi-JK akan berupaya mengurangi ketimpangan sosial dan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lagi merosot. Hal itu dilakukan juga sesuai dengan amanat konstitusi, yaitu UUD 1945, yang memerintahkan untuk mencerdaskan kehidupan dan memajukan kesejahteraan umum.
"Negara harus benar-benar hadir untuk mewujudkan kesejahteraan manusia Indonesia sebagai target utama pembangunan nasional. Jadi, pemerintahan Jokowi-JK akan meningkatan daya saing bangsa untuk memperkokoh perekonomian," kata ekonom Indef itu.
Untuk memulihkan kondisi perekonomian yang merosot saat ini, papar Iman, diperlukan figur pemimpin baru seperti Jokowi-JK. "Bukan figur pemimpin lama Trio Macan Asia, seperti Prabowo-Hatta-Aburizal," sindir Iman.