Home >> >>
Konsep Negara Kepulauan Luput Dari Perhatian Capres
Senin , 23 Jun 2014, 00:32 WIB
Youtube
Debat Capres

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Akademisi dari Pusat Analisis Jaringan Sosial Ruddy Agusyanto menilai debat Capres yang membahas Ketahanan dan Pertahanan masih konvensional. Menurutnya ada beberapa hal strategis yang tidak dibahas dalam debat Capres hari ini.

"Masih berbicara Indonesia sebagai pulau-pulau bukan Kepulauan, ini berbeda karena pulau-pulau itu disatukan oleh laut tapi Kepulauan semua terintergrasi dalam satu kesatuan," Ujarnya (23/6).

Menurutnya pertahanan Indonesia akan kuat jika pintu batas pertahanan dijaga ketat. Dibutuhkan kekuatan Angkatan Udara dan Angkat Laut. Menurutnya selama ini yang diperkuat hanya Angkatan Darat.

"Ibarat sebuah pekarangan, kita harus jaga diluar pekarangan itu. Angkatan Darat kita kuat tapi berperang ketika musuh sudah ada di pekarangan kita," Kata Dosen Mata Kuliah Jaringan Sosial, di Fisip UI ini.

Menurut Ruddy dibutuhkan sebuah Nation Buildings yang baru dalam memahami Indonesia sebagai negara Kepulauan. Menurutnya Indonesia sebagai negara archipalego adalah konsep yang tak disinggung oleh kedua Calon Presiden dalam membahas Pertahanan dan Ketahanan Negara.

Menurutnya konsep tersebut sangat diperlukan agar pemerintah selanjutnya mampu membangun pertahanan lebih baik. Hal ini akan menciptakan batas-batas yang jelas antara Indonesia dengan negara lain.

Ruddy mengamati dalam debat capres kali ini masalah-masalah mikro dalam pertahanan tidak dibahas. Masalah batas wilayah yang jelas adalah salah satu pokok masalah yang tidak dibahas. Menurut Ruddy ketidakjelasan batas-batas negara mengakibatkan banyak kerugian.nya.

"hal-hal seperti illegal fishing itu harus diperhatikan, hal seperti itu seringkali tidak diperhatikan," Kata Ruddy lagi.

Redaktur : Taufik Rachman
Reporter : C74
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar