Home >> >>
Jokowi Disindir Sebut Laut Cina Selatan Jadi Laut Tiongkok
Senin , 23 Jun 2014, 07:38 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Jokowi saat tampil di debat capres sesi ketiga dengan membawa kerta di tangan kanannyadi Jakarta, Ahad (22/6) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jawaban Jokowi dalam debat sesi ketiga pada Ahad (22/6) malam WIB, mengundang beragam cibiran, meski juga ada yang mengapresiasinya. Salah satu yang menyoroti performa capres PDIP itu adalah Fadli Zon.

Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menyindir jawaban Jokowi yang tidak relevan. Hal itu terkait dengan ungkapan Jokowi yang menyebut konflik yang terjadi di Laut Cina Selatan diganti namanya dengan Laut Tiongkok.

"Tadi @jokowi_do2 bilang Laut Tiongkok, mohon dikoreksi itu Laut Cina Selatan (South China Sea). Belum ganti nama," katanya melalui akun Twitter @fadlizon.

Meski dikritik Fadli, ada juga pendukung gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut yang mencoba membelanya. Salah satu akun milik Khairi Fuady menyatakan, Jokowi mengganti nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Tiongkok karena ingin menghindari sebutan SARA dan atas imbauan Presiden SBY yang meminta sebutan Cina diganti Tiongkok.

"@fadlizon itu perintah SBY, bahwa sebutan cina cenderung SARA. Ijtihad SBY kita nyebutnya pake Tiongkok saja. Ah masa bung fadli gatau. Hmm," ujarnya lewat akun ‏@Khairi_Fuady.

Redaktur : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar