Home >> >>
Golkar Pecat Nusron Wahid dan Poempida
Senin , 23 Jun 2014, 22:08 WIB
Republika/Tahta Aidilla
Politikus Partai Golkar dan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Partai Golongan Karya telah memecat tiga kadernya karena dinilai ikut mengkampanyekan pasangan Jokowi-JK. Ketua DPP Partai Golkar Bidang Organisasi dan Daerah Mahyudin mengatakan, keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat di DPP Golkar.

"Hari ini, kami telah resmi memecat tiga kader yakni, Nusron Wahid, Agus Gumiwang, dan Poempida Hidayatullah, ketiganya fraksi partai Golkar di DPR RI karena mereka ikut hadir mengampanyekan calon lain, yang bukan diusung Partai Golkar," katanya di Samarinda, Senin (23/6).

Pemecatan itu, menurut dia, dilakukan berdasarkan hasil rapat pleno yang memutuskan, kader yang 'mbalelo' akan dijatuhi saksi. "Mulai pemecetan dari jabatan baik fungsional maupun struktural hingga pemberhentian dari keanggotaan Partai Golkar," kata Mahyudin.

Tidak hanya itu, Golkar juga menonaktifkan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh sebagai ketua DPD Golkar Sulbar.

"DPP Partai Gokar telah menunjuk Nurdin Khalid sebagai pelaksana tugas ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Barat menggantikan Anwar Adnan Saleh yang telah dinonaktifkan karena juga dinilai mendukung calon lain, tetapi beliau (Anwar Adnan) tidak dipecat dari keanggotaan Partai Golkar," ujar Mahyudin.

Di Kaltim, Partai Golkar juga telah menonaktifkan mantan wali kota Tarakan, Udin Hianggio sebagai ketua DPD Partai Golkar Tarakan yang juga sempat terlihat berada di kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2.

"Beliau hanya dinonaktifkan sementara dan kemarin beliau sudah memberi klarifikasi dan menyatakan bahwa dia tetap menjadi tim sukses pasangan nomor urut 1, sesuai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung Partai Golkar sehingga penonaktifannya akan kembali dievaluasi," kata Mahyudin.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar