REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) kembali membantah isu penghapusan tunjangan sertifikasi guru jika terpilih menjadi presiden periode 2014-2019. Hal itu disampaikannya saat bersilaturahmi dengan ratusan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Kota Palembang di gedung Istana Kopi, Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (25/6).
"Mana mungkin tunjangan sertifikasi guru dihapus? Padahal, kita tahu pembangunan manusia Indonesia hanya bisa terlaksana kalau guru sejahtera. Negara mana pun maju karena adanya guru," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan para guru.
Lebih lanjut, Jokowi memaparkan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. "Kalau mau mendahulukan membangun infrastruktur dan meningkatkan produktivitas pangan, tapi dengan cara apa kalau kualitas manusianya tidak disiapkan dulu? Kalau kualitas SDM sudah siap maka produktivitas bisa naik dan daya saing akan muncul," ucapnya.
Menurut Jokowi, pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) jauh lebih penting dari pada mengandalkan sumber daya alam (SDA). Jokowi mencontohkan, Singapura, tidak punya kekayaan alam sama sekali, tapi karena kualitas SDM tinggi maka negaranya bisa maju. "Kita lupa betul. Disorientasi pendidikan. Percuma punya kekayaan besar kalau SDM tidak disiapkan, yang menikmati nanti orang lain," ujarnya.