REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon Jokowi-JK tidak akan terpengaruh dengan hasil survei Barack Obama yang diduga manipulatif. Mereka akan terus bekerja untuk memperkuat perolehan suara dan enggan menjadikan prediksi survei sebagai acuan Pilpres 2014.
JK mengatakan, munculnya survei tersebut dikarenakan adanya rasa panik. Mereka kemudian membohongi masyarakat dengan merilis hasil yang subjektif. Menurut dia, sehebat apapun orang berbuat kecurangan, tetap ada celah ketahuan.
"Secara pskilogi tentu mempengaruhi masyarakat. Namun, tidak bagi kami, Jokowi-JK akan tetap bekerja keras dan enggan bergantung pada survei tersebut," kata JK di Bandung, Rabu (25/6).
Dia juga mengantisipasi banyaknya kecurangan dalam tahapan Pilpres ini. Sebab, terlihat upaya kampanye hitam dan pemalsuan survei yang diduga dilakukan oknum kompetitornya, padahal ia mengklaim, tak pernah melakukan sikap tersebut.
Menurut dia, pemilu bisa berlangsung aman kalau KPU sebagai pelaksana pemilu dan para pasangan calon bersikap jujur. Kubu Jokowi-JK sendiri, kata dia, tak berniat macam-macam dan melangsungkan pilpres ini sesuai dengan aturan.
"Coba lihat siapa yang black campaign selama ini. Bukan kami kan yang melakukan hal tersebut," ujar JK.