REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- KPU Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar sosialisasi Pilpres di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung, guna memperkenalkan tata cara pencoblosan serta dua pasangan kandidat calon presiden/wakil presiden yang akan dipilih pada 9 Juli 2014.
Sosialisasi pilpres yang digelar di aula LP Kelas IIB Tulungagung itu diikuti oleh seluruh narapidana maupun tahanan titipan setempat.
Interaksi antara narapidana dengan rombongan panitia penyelenggara pemilu presiden yang dipimpin langsung oleh Komisioner KPU Tulungagung, Suyitno Arman, tersebut berlangsung santai.
Keberadaan sejumlah narapidana korupsi berlatar belakang pejabat maupun tokoh politik di dalam LP membuat komunikasi antara narasumber komisioner KPU dengan penghuni lembaga pemasyarakat menjadi lebih "hidup".
"Kalau yang pilihan presiden kita gampang melakukanya dan kenal siapa calonnya. Sementara yang lalu (pemilu legislatif) sangat sulit," cetus Edy Tetuko, salah satu narapidana korupsi anggaran PSSI Tulungagung mengomentari.
Komentarnya langsung mendapat sahutan dari sejumlah narapidana maupun tahanan lain.
Sementara, Komisioner KPU Tulungagung, Suyitno Arman mengatakan kegiatan sosialisasi pilpres dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan karena komunitas pemilih di lingkungan LP tidak memiliki cukup akses informasi mengenai pemilu presiden.
Padahal sebagai warga negara, para narapidana maupun tahanan yang berjumlah sekitar 270 orang di dalam LP Kelas IIB ini memiliki hak pilih sama dengan warga negara lain yang hidup bebas (tidak dipenjara).
"Kami sudah lakukan sosialisasi yang merupakan agenda kami, kedepan kita masih banyak suatu kumpulan warga yang memang sangat trerbatas akses pegetahuanya tentang pemilihan umum seperti tuna netra dan lain lain," tegasnya.