REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Jawa Tengah mengaku solid memberikan dukungan pada pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

"Seluruh anggota Pepabri Jateng tidak pernah terpecah, namun memang ada beberapa kelompok kecil yang berkhianat dan saya yakin kalau yang bersangkutan itu seorang purnawirawan tulen maka akan mendukung Prabowo-Hatta," kata Dewan Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Jateng Letnan Jenderal (Purn) Suryo Prabowo di Semarang, Kamis (26/6).

Hal tersebut disampaikan Suryo usai acara deklarasi Keluarga Besar Pepabri Jateng mendukung Prabowo-Hatta sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019. Dia mengungkapkan, saat ini banyak oknum yang tidak mendukung pasangan capres Prabowo-Hatta melakukan cara-cara yang dipakai Partai Komunis Indonesia, yaitu dengan memfitnah, mengadu domba purnawirawan, bahkan mengganggu proses modernisasi di TNI Angkatan Darat.

Menurut dia, kekuatan para purnawirawan pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 sangat luar biasa dan tidak seperti apa yang disampaikan para pengamat politik di berbagai media yakni menyamakan dengan petani. "Kalau purnawirawan itu berkelakuan baik selama bertugas maka keluarga dan anak buahnya akan ikut menjatuhkan pilihan yang sama karena menjadi panutan," ujar mantan kepala staf umum TNI AD itu.

Suryo meminta kepada pihak-pihak yang memfitnah dengan menyebutkan bahwa capres Prabowo terlibat kasus pelanggaran hak asasi manusia untuk menghentikan aksinya.

Sementara itu, Ketua Pepabri Jateng Suryo Haryanto menambahkan bahwa sebanyak tujuh ribu anggotanya yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng akan menggalang kekuatan dan berupaya maksimal untuk memenangkan pasangan capres Prabowo-Hatta pada Pemilu Presiden mendatang.

"Sosialisasi yang kami lakukan untuk memberikan dukungan terhadap Prabowo-Hatta sudah dilakukan sampai ke anggota dan akan diteruskan ke masyarakat di lingkungan masing-masing," katanya.