Home >> >>
Media Australia: CSIS, SMRC, dan Indikator Tahan Hasil Survei Demi Jokowi
Kamis , 26 Jun 2014, 16:24 WIB
Erik Purnama Putra
Artikel di The Sydney Morning Herald (SMH) yang mengulas elektabilitas Prabowo dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan orang kuat di TNI, Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memiliki tingkat elektabilitas, atau bahkan sedikit difavoritkan di depan Joko Widodo, dalam pemilihan presiden Indonesia. Hal itu sesuai dengan petunjuk lembaga survei kredibel.

Harian terkemuka Australia, The Sydney Morning Herald (SMH) mengulas soal pertarungan antara Prabowo dan Jokowi. Analisis itu ditulis secara detail oleh  koreponden SMH di Indonesia, Michael Bachelard dalam artikel berjudul 'Silence of the polls as Prabowo pulls ahead in Jakarta race' pada Rabu (25/6).

Sejumlah sumber yang dikontak Fairfax Media, tulis SMH, mengonfirmasi, tiga lembaga survei kredibel di Indonesia menunjukkan bahwa kini selisih persentase kedua capres terpaut sedikit sekali, bahkan sebuah survei menunjukkan Prabowo memimpin.

Peneliti Lowy Institute, Aaron Connelly, pada Selasa lalu, menuliskan bahwa tiga lembaga survei paling kredibel di Indonesia, CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator Politik Indonesia, kini telah mengakui kedua capres sama kuat.

"Prabowo Subianto sekarang harus dianggap sebagai favorit untuk memenangkan Pemilihan Presiden 9 Juli, hasil yang tidak terpikirkan sebulan lalu," tulis Mr Connelly.

Fairfax Media telah mendapat konfirmasi dengan sejumlah sumber bahwa CSIS telah menyelesaikan jajak pendapat pada 15 Juni lalu, yang menunjukkan tiadanya kesenjangan kedua capres, tetapi menahan untuk mempublikasikannya.

Sumber SMH mengatakan, tiga lembaga survei tersebut tidak merilis hasil survei terkini, karena ketiganya memiliki keterkaitan finansial dan filosofis dengan Joko Widodo. Seperti Rizal Sukma dari CSIS, yang pada Ahad lalu memberikan masukan pada Jokowi sebelum debat capres bertema 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional'.

"Mereka takut dengan mempublikasikan informasi itu akan membuat dukungan banyak ke Prabowo, di negara di mana menurut para analis masyarakat memiliki 'mental mendukung pemenang' ini," tulis SMH.

Ketika SMH meminta konfirmasi, baik Rizal Sukma maupun Burhanuddin Muhtadi, dari Indikator tidak merespons panggilan atau menjawab pesan singkat yang dikirim. Adapun, Saiful Mujani dari SMRC tengah berada di rumah sakit, menurut juru bicara.

Redaktur : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar