Home >> >>
Media Australia Sebut Prabowo Unggul, Ini Tanggapan PAN
Jumat , 27 Jun 2014, 00:10 WIB
Musiron/Republika
Didik J Rachbini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Didik J. Rachbini tidak heran apabila salah satu media Australia, The Sydney Morning Herald (SMH), menyebut ada lembaga survei yang dekat dengan kubu Jokowi-JK sengaja menahan hasil survei mereka. Pasalnya saat ini survei elektabilitas Prabowo-Hatta sudah mengungguli Jokowi-JK. "Kalau survei tidak dipublikasikan berarti benar ada yang disimpan CSIS, SMRC, dan Indikator," kata Didik saat dihubungi wartawan, Kamis (26/6).

Didik mengatakan tiga lembaga survei yang disebut SMH: CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator sengaja menahan hasil survei yang memenangkan Prabowo-Hatta demi menjaga sentimen positif terhadap Jokowi-JK. Ketiga lembaga survei itu khawatir elektabilitas Prabowo-Hatta yang naik akan menciptakan dampak negatif terhadap Jokowi-JK. "Mereka khawatir menimbulkan opini yang tidak menguntungkan," ujar Didik.

Didik sebenarnya sudah mencurigai adanya kedekatan antara tiga lembaga survei dengan kubu Jokowi-JK. Kecurigaan ini salah satunya dilatarbelakangi sikap pendiri SMRC, Saiful Mujani yang pernah mengajak masyarakat tidak memilih Prabowo-Hatta. Gara-gara sikap itu, Saiful dan SMRC bahkan sempat dilaporkan ke Bawaslu. "Sudah rahasia umum mereka menjadi bagian timses Jokowi. Bisa dilihat dari wawancaranya, hasil wawancara terhadap responden," kata Didik.

Didik percaya elektabilitas Prabowo yang cenderung naik akan berhasil melampaui Jokowi. Sementara elektabilitas Jokowi yang cenderung tetap akan terus menurun hingga 9 Juli mendatang. "Capres yang elektabilitasnya stagnan akan sulit naik, sementara yang naik akan terus bergerak naik," ujarnya.

Sebelumnya koreponden SMH di Indonesia, Michael Bachelard mengulas pertarungan dua capres Prabowo dan Jokowi dalam artikel berjudul 'Silence of the polls as Prabowo pulls ahead in Jakarta race' pada Rabu (25/6).

Dalam tulisannya Bachelard menyebut sejumlah sumber yang dikontak Fairfax Media mengonfirmasi bahwa tiga lembaga survei kredibel di Indonesia menunjukkan bahwa kini selisih persentase kedua capres terpaut sedikit sekali, bahkan sebuah survei menunjukkan Prabowo memimpin.

Peneliti Lowy Institute, Aaron Connelly, pada Selasa lalu, menuliskan bahwa tiga lembaga survei paling kredibel di Indonesia, CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Indikator Politik Indonesia, kini telah mengakui kedua capres sama kuat. "Prabowo Subianto sekarang harus dianggap sebagai favorit untuk memenangkan Pemilihan Presiden 9 Juli, hasil yang tidak terpikirkan sebulan lalu," tulis Mr Connelly.

Sumber SMH Mengatakan, tiga lembaga survei tersebut tidak merilis hasil survei terkini, karena ketiganya memiliki keterkaitan finansial dan filosofis dengan Jokowi. Seperti Rizal Sukma dari CSIS, yang pada Ahad lalu memberikan masukan pada Jokowi sebelum debat capres bertema 'bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional'. "Mereka takut dengan mempublikasikan informasi itu akan membuat dukungan banyak ke Prabowo, di negara di mana menurut para analis masyarakat memiliki mental mendukung pemenang' ini," tulis SMH.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : Muhammad Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar