REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas capres nomor urut 1, Prabowo Subianto melesat dari sebelumnya yang jauh berada dibawah Joko Widodo. Bahkan, laporan laman media Australia, The Sydney Morning Herald melaporkan Prabowo kini lebih unggul, dengan selisih tipis dibandingkan Jokowi.
Pengamat politik Universitas Indonesia, Agung Suprio menilai, meningkatnya elektabiltas Prabowo-Hatta itu turut didongkrak oleh popularitas beberapa tokoh pendukung Prabowo. "Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Ahmad Dhani yang memiliki banyak pengikut atau pengagum membantu elektabilitas Prabowo," katanya di Jakarta, Sabtu (28/6).
Ketiga tokoh itu, menurut Agung, mampu menyedot suara dari berbagai elemen masyarakat, baik kalangan bawah sampai atas. Selain itu, kata dia, dukungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj cukup membantu menarik suara dari kaum nahdliyin.
Seperti diberitakan, Prabowo juga banyak mendapatkan dukungan dari para ulama. Malah tidak hanya di Indonesia, tiga ulama besar Makkah dan Madinah juga mendukung Prabowo-Hatta. Mereka adalah Syeikh Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi Al Maliki, Syeikh Sayyid Abbas Alawi Al Maliki dan Syeikh Habib Zain bin Smith.
Muhammad Alawi Al Maliki, ayahanda Sayyid Ahmad, merupakan ulama besar yang sangat dihormati dan istimewa bagi para ulama di Indonesia. Dia adalah guru dari banyak kiai dan ulama NU.
Ketiganya menyampaikan dukungan kepada Prabowo saat ditemui 14 ulama besar Indonesia di antaranya, KH Mustofa Aqil dari Cirebon, KH Sayuti Thoha dari Banyuwangi, dan KH Maksum saat menunaikan ibadah umrah, awal Juni lalu.
Tidak hanya itu, KH Maimun Zubair, KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dan Ustaz Arifin Ilham, serta sederet ulama di Tanah Air juga dilaporkan mendukung Prabowo menjadi presiden periode 2014-2019.