Home >> >>
Zuhairi Misrawi Bicara Soal Revolusi Mental
Sabtu , 28 Jun 2014, 20:23 WIB
Republika/Wihdan
Aktivis Moderate Muslim Society, Zuhairi Misrawi menjawab pertanyaan dalam diskusi polemik di Jakarta, Sabtu (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), Zuhairi Misrawi mengatakan revolusi mental yang diusung Jokowi-JK mengajarkan tentang pentingnnya menghargai kebersamaan, mengargai kebersamaan budi pekerti yang luhur dan saling menghargai.

"Maksudnya adalah membumikan nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan anak didik kita," kata Zuhairi dalam diskusi Pendidikan dan Penguatan Karakter Bangsa di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Sabtu (28/6).

Dia menyatakan, jika melihat kembali Bung Karno pada tahun 1960-an yang menyampaikan soal Islam yang membangun kepribadian spiritualitas kebangsaan kita, di mana masyarakat harus maju dan harus bergerak. "Bung Karno mengatakan tentang Rasulullah SAW menjadi teladan kita karena ada akhlak mulia," ujar Zuhairi.

Terkait alasan mengapa Jokowi-JK menggunakan kata revolusi, Zuhairi mengatakan artinya adalah perubahan yang mengacu pada substansi. Menurut dia, Jokowi menganggap revolusi mental mengacu pada semangat kebangsaan, semangat pergerakan dan perubahan. "Karena itu menjadi titik lemah kita sebagai suatu bangsa," tambahnya.

Alumnus Al Azhar Mesir itu mencontohkan, dasar revolusi mental pertama bisa dari personal, tapi yang paling penting negara harus hadir di situ. Konsep pendidikan yang dicanangkan Jokowi, pada tingkat sekolah dasar (SD) 70 persen adalah revolusi mental dan 30 persen tentang pengetahuan.

Untuk pendidikan ditingkat sekolah menengah pertama (SMP), 60 persen revolusi mental sedangkan 40 persen tentang pengetahuan. "Negara hadir mulai dari pendidikan," ujarnya.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : C70
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar