REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbarunya yang dilaksanakan dari tanggal 23 sampai dengan 26 Juni 2012. Hasilnya, capres berlatar belakang militer lebih banyak diminati publik daripada capres yang berasal dari sipil.
Direktur Eksekutif LSN Umar Bakry mengatakan sebanyak 80 persen responden mengatakan lebih suka kombinasi militer-sipil dimana capres yang berasal dari militer dikombinasikan dengan cawapres yang berasal dari sipil.
"Sedangkan ketika responden ditanya apakah setuju dengan kombinasi capres sipil dan cawapresnya juga berasal sipil, hany 64,5 persen mengaku setuju dan 30,5 persen mengaku tidak setuju. Sisanya 5 persen menjawab tidak tahu," kata Umar Bakry saat menyampaikan hasil surveinya di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Ahad (29/6).
Dikatakan Umar, selain mendambakan capres berlatar belakang militer, publik juga menginginkan capres yang diasosiasikan bersikap tegas ketimbang capres yang dicitrakan merakyat.
Dalam survei yang melibatkan 1070 responden ini, LSN juga menanyakan karakter capres seperti apa yang dibuthkan Indonesia lima tahun ke depan. "Hasilnya sebanyak 32,4 persen responden lebih menyukai capres yang tegas. Untuk capres yang merakyat 20,5 persen responden yang menyukainya," ujarnya.