Home >> >>
Jusuf Kalla Diminta Tekankan Isu Pendidikan
Ahad , 29 Jun 2014, 21:04 WIB
Antara
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPN Kebangkitan Indonesia Baru, ormas relawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla,  Reinhard Parapat berharap pasangan nomor urut dua yang diandalkannya dapat konsisten memperjuangkan pendidikan wajib 12 tahun.

"Tegakkan wajib belajar 12 tahun secara merata di seluruh negeri, lanjutkan program pendidikan gratis bila perlu sampai sarjana (S1) agar kualitas tenaga kerja Indonesia siap menghadapi persaingan di dalam masyarakat ekonomi Asean," kata Reinhard Parapat kepada Republika Online (ROL) di Hotel Bidakara, Ahad (29/6).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat capres. Debat kali ini temanya Sumber Daya Manusia dan Iptek. Masing-masing pasangan calon wakil Presiden Hatta dan Jusuf Kalla akan memaparkan ide dan gagasannya tentang tema itu.

Pria yang akrab dipanggil Taki itu berharap pasangan yang diusung poros PDI Perjuangan ini mampu menyediakan fasilitas belajar melalu internet. "Untuk itu pasangan Jokowo-JK ini Memberikan akses penyediaan buku pengetahuan gratis melalui Program IT untuk siswa SD-SMA," katanya.

Selain itu, kata Taki, pasangan Jokowi-JK meski peka terhadap semua isu lingkungan hidup, sehingga julukan Indonesia sebagai negara paru-paru dunia tetap terjaga. "Hal ini juga termasuk hubungannya dengan soal kepedulian terhadap lingkungan, karena kebutuhan kertas harus diikuti dengan banyaknya penebangan pohon/mendukung lingkungan hidup (Go Green)," harapnya.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : c62
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar