Home >> >>
Nanat: Hatta Ungguli JK di Debat Cawapres
Senin , 30 Jun 2014, 12:23 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Nanat Fatah Natsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institut Madani Nusantara Prof Nanat Fatah Natsir menilai debat kandidat putaran keempat yang diikuti kedua calon wakil presiden pada Minggu malam (29/6) paling menarik dibandingkan tiga putaran debat sebelumnya.

"Dari empat kali debat, semalam yang paling bagus. Hatta sangat sistematiS dan substantif menjelaskan sumber daya manusia, riset dan teknologi yang akan dilaksanakan ke depan," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Senin.

Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengatakan penjelasan Hatta yang sistematis itu dimungkinkan karena yang bersangkutan memiliki pengalaman langsung di bidang riset dan teknologi ketika menjabat sebagai Menteri Ristek.

"Jusuf Kalla terlihat lebih banyak bicara teknis dalam bidang pendidikan riset dan teknologi," ujar mantan rektor UIN Bandung itu. Karena itu, Nanat menilai Hatta lebih unggul dibandingkan Jusuf Kalla pada debat tersebut.

Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla mengikuti debat calon wakil presiden bertema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" pada Ahad malam (29/6).

Debat tersebut merupakan putaran keempat dari rangkaian debat kandidat dalam Pemilu Presiden 2014. Debat putaran pertama diikuti oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, sedangkan putaran kedua dan ketiga diikuti para calon presiden.

Debat putaran kelima akan menjadi yang terakhir diikuti kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan tema "Tema Pangan, Energi, dan Lingkungan" pada Sabtu (5/7).

Pemilu Presiden 2014 akan diselenggarakan pada 9 Juli dan diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut satu dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut dua.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar