Home >> >>
Rebut Provinsi Ini, Capres akan Menang
Senin , 30 Jun 2014, 21:29 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Jusuf Kalla (kiri) dan calon wakil presiden nomor urut satu Hatta Rajasa saat debat capres di Jakarta, Ahad (29/6) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Pengamat politik Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf menyatakan calon presiden/wakil presiden jangan hanya mengandalkan kemenangan di wilayah Jabar saja, tetapi harus menang di tiga provinsi lainnnya untuk menang secara nasional pada pemilihan presiden 2014.

"Tidak hanya Jabar menang, harus diperkuat di provinsi lain minimal tiga provinsi besar," kata Asep usai menghadiri Diskusi Kebangsaan bertemakan "Strategi Memenangkan Capres Prabowo-Hatta di Jawa Barat" di Kota Bandung, Senin (30/6).

Dia menjelaskan, tiga provinsi suara terbanyak di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan. Menurut dia, jika calon presiden mendapatkan suara terbanyak di tiga provinsi tersebut, kemudian ditambah jumlah suara dari Jabar maka akan menang secara nasional. "Prabowo-Hatta bisa menang Pilpres secara nasional kalau tiga provinsi itu menang, ditambah sumbangan Jawa Barat," katanya.

Dia menuturkan, kedua calon presiden/wakil presiden Prabowo-Hatta dan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) masih memiliki kesempatan 10 hari menjelang pemilihan Presiden 9 Juli 2014 untuk melakukan strategi khusus menang di provinsi suara terbesar itu.

"Ada strategi yang menurut saya, intinya masyarakat butuh figur lebih pasti, bisa membawa Indonesia ke depan," katanya.

Strategi lainnya, lanjut Asep, yaitu seluruh tim sukses harus mampu menetralisasi isu kampanye hitam. Dia mengungkapkan, ada survei strategi pemenangan yakni menyangkut kinerja tim sukses, faktor logistik, strategi cermat, dan doa.

"Logistik yang kuat dalam kampanye bukan dalam hal lain atau serangan fajar, namun modal kampanye turun ke masyarakat," kata Asep.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar