Home >> >>
2.937 TPS di Aceh Masuk Kategori Rawan
Selasa , 01 Jul 2014, 12:27 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak dalam pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif ulang di sebuah TPS.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepolisian Daerah Aceh menyatakan 2.937 tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu Presiden 9 Juli 2014 masuk kategori rawan.

"Ada 2.937 tempat pemungutan suara atau TPS pemilu presiden 9 Juli mendatang masuk kategori rawan," kata Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi di Banda Aceh, Selasa.

Ia menyebutkan, jumlah TPS pemilu presiden mencapai 9.508 tempat. Dari jumlah tersebut, 2.485 TPS masuk kategori rawan satu dan 452 rawan dua. Sedangkan TPS aman sebanyak 6.571 tempat.

Untuk TPS rawan, kata dia, tentu pengamanannya berbeda dengan TPS aman. Dari segi jumlah, personel pengaman TPS rawan lebih banyak dari TPS aman.

Kapolda Aceh menyebutkan, secara keseluruhan, pengamanan melibatkan 9.113 personel dari 13.600 personel Polda Aceh. Mereka akan disebar ke seluruh TPS.

"Selebihnya, personel yang tersisa akan dikerahkan untuk pengamanan wilayah, Artinya, dua per tiga personel atau kekuatan yang ada dikerahkan untuk pengamanan pilpres. Sepertiga lainnya untuk pengamanan wilayah," kata dia.

Kapolda mengakui, pengaman pemilu presiden atau pilpres lebih sedikit ringan dari pemilu legislatif. Namun begitu, personel yang bertugas diminta tetap mewaspadai setiap ancaman yang datang.

"Apalagi sekarang ini pengamanannya sudah masuk tahap inti, di mana distribusi logistik pemilu presiden sudah dilakukan. Tugas kepolisian mengawal distribusi logistik pemilu presiden hingga ke TPS," kata Irjen Pol Husein Hamidi.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla,

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar