REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Capres dari Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto bersantap sahur bersama dengan para pendukungnya di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/7) dini hari WIB. Selepas makan shaur, Prabowo memberikan sambutan.
Prabowo berterimakasih atas dukungan dari masyarakat di sana. Ia mengatakan, membutuhkan dukungan itu untuk menghadapi Pemilu Presiden/Wakil Presiden, 9 Juli mendatang. "Sangat saya butuhkan karena memang dalam sistem demokrasi kita ini, kita yang meminta mandat pada rakyat," kata ketua dewan pembina Partai Gerindra itu.
Menurut Prabowo, ada persoalan yang sekarang ini masuk dalam proses demokrasi di Indonesia. Ia menyebut adanya indikasi kekuatan-kekuatan tertentu, termasuk asing, yang tidak ingin Indonesia menjadi kuat. Kekuatan ini, menurut dia, iri dengan kekayaan bangsa Indonesia. Prabowo mengatakan, kekuatan-kekuatan ini yang ingin mencuri kekayaan bangsa Indonesia.
Mantan panglima Kosrad itu menekankan pada para pendukungnya akan rongrongan kekuatan itu. Dia merasa harus mengutarakannya. "Maaf yah, kalau saya harus bicara dari hati saya yang paling dalam. Saya ndak bisa bicara yang manis-manis, yang liak-liuk, yang pandai bersilat lidah, yang selalu bermulut manis pada rakyat," ujar pasangan Hatta Rajasa itu.
Dalam sambutannya itu, Prabowo pun mengatakan, kekuatan itu menganggap rakyat Indonesia mudah dibodohi dan dibohongi. Namun Prabowo menilai rakyat Indonesia tidak seperti itu. Hanya saja, ia berpendapat, masih ada juga yang menjual diri. "Ini yang repot, ini yang repot. Banyak orang Indonesia yang suka menjual dirinya kepada orang asing," kata mantan danjen Kopassus itu.
Meskipun begitu, Prabowo masih percaya akan kekuatan rakyat Indonesia. Ia mengatakan rakyat Indonesia sudah tidak mudah untuk dibohongi. Ia mengatakan, rakyat dapat melihat dan memantau. "Mereka mengerti apa yang terjadi. Meraka ingin Indonesia terhormat," kata capres nomor urut 1 itu.