REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menantikan penerapan ide revolusi mental yang digagas oleh capres Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menghapuskan segala macam tindak diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA).
"Soal revolusi mental, kami ingin diskriminasi ras, gender, etnis hilang dari bumi Indonesia," kata perwakilan Dewan Pendiri Perhimpunan INTI, Benny Setyono, dalam sambutannya di acara silahturahim INTI Jawa Barat dengan Joko Widodo, di Bandung Convention Center, Rabu (2/7) malam.
Benny mengatakan pihaknya meyakini Jokowi dapat menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu. Menurut dia, masalah pelanggaran HAM masa lalu seolah dibiarkan terkatung-katung tanpa solusi.
"Kemudian juga masalah narkoba dan masalah moral, paedofilia juga sudah sangat merusak masa depan generasi muda. Selain itu, kita juga mengharapkan dan meyakini bapak sanggup menyelesaikan masalah korupsi, tolong sikat saja yang korupsi tanpa pandang bulu," tegas Benny.