Home >> >>
'Perhimpunan Indonesia Tionghoa' Nantikan Realisasi Revolusi Mental
Kamis , 03 Jul 2014, 05:10 WIB
Reuters/Beawiharta
Joko Widodo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menantikan penerapan ide revolusi mental yang digagas oleh capres Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menghapuskan segala macam tindak diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA).

"Soal revolusi mental, kami ingin diskriminasi ras, gender, etnis hilang dari bumi Indonesia," kata perwakilan Dewan Pendiri Perhimpunan INTI, Benny Setyono, dalam sambutannya di acara silahturahim INTI Jawa Barat dengan Joko Widodo, di Bandung Convention Center, Rabu (2/7) malam.

Benny mengatakan pihaknya meyakini Jokowi dapat menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu. Menurut dia, masalah pelanggaran HAM masa lalu seolah dibiarkan terkatung-katung tanpa solusi.

"Kemudian juga masalah narkoba dan masalah moral, paedofilia juga sudah sangat merusak masa depan generasi muda. Selain itu, kita juga mengharapkan dan meyakini bapak sanggup menyelesaikan masalah korupsi, tolong sikat saja yang korupsi tanpa pandang bulu," tegas Benny.

Redaktur : Didi Purwadi
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar