REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ekonom Faisal Basri mengklaim, program Jokowi-JK paling propetani. Jokowi-JK memprioritaskan pembangunan infrastruktur pertanian yang selama ini diabaikan, seperti irigasi.
“Dalam mencapai kedaulatan pangan, pembangunan infrastruktur pertanian dapat memaksimalkan produksi pertanian,” terang Faisal Basri saat berbicara dalam diskusi publik bertajuk 'Realistikah Program Ekonomi Jokowi-JK' di Jakarta, Rabu (2/7).
Menurut Faisal, pembangunan infrastruktur pertanian selama ini terabaikan oleh pemerintah. Jokowi-JK, kata dia, juga menekankan pentingnya membangun gudang-gudang pertanian. Ketika hasil pertanian membanjiri pasar, maka stok hasil pertanian dapat disimpan di gudang-gudang tersebut. “Stok tersebut dapat dikeluarkan ketika terjadi kelangkaan produk pertanian," tuturnya.
Sedangkan di bidang perikanan, Jokowi-JK menekankan pada industri pengolahan hasil perikanan dan peningkatan pembudidayaan hasil perikanan. Lebih lanjut, Faisal memaparkan bahwa persoalan utama bangsa adalah kesenjangan antarwilayah. Di samping itu masih belum terselesaikannya kemiskinan dan ketergantungan pangan.
"Dalam paparan visi misi, Jokowi-JK menyampaikan mengejar pertumbuhan ekonomi adalah bagus, tapi lebih baik mengurangi kesenjangan antara kota dan desa serta wilayah Indonesia timur dan barat," kata Faisal.
Tren angka kemiskinan yang meningkat juga dapat diartikan sebagai terjadinya perlambatan dalam penurunan angka orang miskin. Hal itu menunjukkan bahwa dimensi sosial masih kurang diperhatikan.
Pasangan Jokowi-JK, menurut Faisal, juga menitik beratkan pada pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan dilakukan lewat penguatan pendidikan dan kesehatan sehingga menjadi insan yang produktif.