Home >> >>
Komitmen Jokowi di Sembilan Piagam Perjuangan Rakyat
Kamis , 03 Jul 2014, 09:40 WIB
Antara
Jokowi menunaikan shalat Tarawih di Masjid An-Najaah, kompleks Pondok Pesantren Al-Khairiyah, Cilegon, Banten, Selasa (1/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Capres nomor urut 2, Joko Widodo (Jokowi) akan menandatangani sembilan piagam perjuangan sebagai komitmen kontraknya terhadap rakyat. Acara tersebut berlangsung di Hotel Holiday Inn, Jalan Ir Juanda, Bandung, Kamis (3/7).

Kesembilan piagam tersebut adalah Piagam Al Mijan Majalengka komitmen atas pluralisme dan kerukunan umat lintas agama. Piagam Marsimah yang fokus pada industri nasional sebagai kekuatan atas perlindungan hak buruh dan pekerja.

Lalu, Piagam Satinah yang memberikan perlindungan secara menyeluruh terkait proses migrasi bagi tenaga kerja indonesia mulai dari berangkat, bekerja dan pulang ke tanah air. Piagam Marhae memperjuangkan nasib petani terkait tanah, air, bibit, pupuk.

"Dan bagaimana Pemerintah itu hadir untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia," kata anggota Tim Pemenangan Nasional Jokowi-JK, Rieke Diah Piataloka saat membacakan agenda acara konfrensi pers Jokowi-JK.

Kemudian, Piagam Abdul Muluk soal perhatiannya kepada kesehatan dan para tenaga medis. Itu juga menjadi komitmen untuk memperjuangkan rekrutmen CPNS agar tidak lagi teradapat pungutan liar yang membebankan mereka.

Ada juga Piagam Ki Hajar Dewantara atas persoalan tenaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi, baik PNS maupun honorer atau guru bantu. Komitmen ini sekaligus membantah tudingan penghapusan sertifikasi guru.

Lalu, Piagam Karangsong Indramahi, itu diambil dari nama desa yang memiliki potensi maritim luar biasa, namun rakyatnya justru jatuh miskin. Kemudian, Piagam Prof. Soeharso yang akan memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas.

"Terakhir adalah Piagam Al Fataniah, komitmen perjuangkan pesantren," ujar mantan cagub Jawa Barat itu.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : Andi M Ikhbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar