REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kurang dari sepekan Pilpres 9 Juli 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandung masih kekurangan surat suara.
Kota Bandung memerlukan 1.731.642 lembar surat suara. Sementara yang baru diterima pihak KPU sebanyak 1.724.737 lembar surat suara. Karenanya, Kota Bandung masih menanti pengiriman surat suara sebanyak 6.905 lembar.
Sebelumnya, surat suara yang diterima telah disortir. Dari hasil sortir itu, ditemukan kerusakan berupa robek, kotor, bercak warna dan kusut. Surat suara yang rusak itu dikatakan sebanyak 28.777 lembar. Kekurangan ini telah disampaikan kepada KPU pusat sejak 29 Juni lalu.
Meski kekurangan surat suara itu belum diterima oleh KPU Bandung, Rifqi Alimubarok, Ketua KPU Kota Bandung mengatakan, masih ada waktu untuk pendistribusian ke TPS se-Kota Bandung.
Ia menargetkan pengiriman kekurangan surat suara Ke TPS maksimal pada H-1 penyelenggaraan Pilpres. "Maksimal akan kami terima dari pusat Jumat akan datang," ujarnya saat ditemui di Kantor KPU, Jl Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (3/7).
Sementara itu, persiapan logistik secara umum dinyatakannya telah terpenuhi sekitar 90 persen. Selain penggantian surat suara yang rusaknya, pihaknya masih menanti pengiriman formulir C2 dan C7. Kedua formulir itu dikatakan juga ditargetkan diterima pada H-4, yaitu Jumat (4/7) mendatang.
Untuk formulir C7, menurutnya, merupakan kebijakan yang baru diterbitkan pada Pilpres kali ini. Sementara pada Pileg lalu, formulir ini belum diadakan. Menurutnya, formulir ini digunakan sebagai daftar hadir pemilih di TPS.
Anggota KPU Provinsi Jawa Barat Bidang Logistik, Agus Rustandi, mengatakan, formulir C7 dikeluarkan guna mengantisipasi penyalahgunaan dan penggelembungan surat suara. "Agar ada keterbukaan, untuk mengantisipasi asumsi adanya penggelembungan suara," jelasnya.