Petugas memasang segel pada gembok kotak suara yang berisi logistik Pilpres di KPUD Kab. Madiun, Jatim, Rabu (2/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) Den Haag, Belanda, pada Sabtu (5/7) mencapai 3.656 orang.
"Jumlah ini terdiri atas pemilih yang mencoblos melalui surat suara yang dikirim lewat pos sebanyak 1.980 orang dan yang mendaftar on line sebanyak 1.676 orang," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, Retno LP Marsudi, di Den Haag, Sabtu (5/7).
Menurut dia, jumlah ini terus bertambah pada hari pencoblosan karena banyak warga negara Indonesia yang sedang berada di Belanda untuk melakukan kunjungan atau kursus singkat sehingga harus memilih di luar negeri.
Dubes Retno mengatakan tingkat partisipasi masyarakat Indonesia pada pilpres meningkat dibandingkan pada pemilu legislatif sebelumnya.
Bahkan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang tinggal di kota-kota yang cukup jauh dari Den Haag seperti Venlo yang berbatasan dengan Jerman di sebelah tenggara Belanda dan Groningen, kota paling utara Belanda, datang ke KBRI untuk menggunakan hak pilihnya.
Logistik pemilu berupa surat suara dan bilik suara di TPSLN Den Haag telah dipersiapkan dengan baik oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), kata Dubes Retno.
"Tidak ada kendala dalam pengiriman logistik. Bahkan surat suara yang ada di Den Haag melebihi jumlah pemilih sehingga bisa kita berikan ke beberapa TPS luar negeri yang masih kekurangan," kata Dubes Retno.
Selain itu, PPLN Den Haag menyiapkan tujuh bilik suara, lebih banyak dari pada pemilu legislatif sebelumnya yang berjumlah empat buah.
"Makanya aliran antreannya cukup cepat," kata Dubes Retno, seraya menambahkan panjang antrean pemilih sudah mencapai depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag bersebelahan dengan Kedutaan Besar Australia dan Amerika Serikat.
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Den Haag, Belanda, diselenggarakan pada Sabtu. TPS akan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat.
Dubes Retno menjelaskan usai pemungutan suara, kotak suara akan ditutup dan dikunci, kemudian disimpan di ruangan khusus tertutup dengan pengawasan CCTV selama 24 jam hingga 9 Juli saat perhitungan suara dilakukan secara nasional.
"KBRI netral. KBRI hanya memfasilitasi penyelenggaraan pemilu agar berjalan sesuai undang-undang yang telah ditetapkan," kata Dubes Retno.