Home >> >>
Jokowi Siapkan 170 Ribu Saksi di Jakarta
Ahad , 06 Jul 2014, 11:34 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Peserta Rapat Koordinasi Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi mengikuti Rapat Koordinasi Seknas Jokowi di Jakarta, Ahad (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi memastikan telah menyiapkan relawan saksi untuk berjaga di 17 ribu lebih Tempat Pemungutan Suara (TPS) di DKI Jakarta. Mereka menilai keberadaan saksi sangat penting dalam mewujudkan demokrasi yang jujur, adil, dan transparan.

"Saksi bagian penting dan strategis guna kelancaran pelaksanaan Pilpres," kata Kepala Divisi Pengkajian Seknas Jokowi, Hilmar Farid Setiadi kepada wartawan, Ahad (6/7).

Seknas Jokowi telah melatih dan membekali para saksi di acara 'Hanya Kecurangan yang Dapat Mengalahkan Jokowi-JK'. Dalam kesempatan itu para relawan diminta merekrut 10 orang untuk menjadi saksi. Harapannya di setiap TPS akan ada sekitar 10 orang saksi.

"Dengan jumlah 17 ribu lebih TPS di DKI Jakarta, maka kebutuhan relawan untuk menjadi saksi di TPS minimal sebanyak 170 ribu orang," ujar Hilmar.

Para saksi tidak hanya dibekali pengetahuan teknis prosedur pilpres di tingkat TPS, tapi juga petunjuk peran mereka dalam pengawasan kecurangan dan melaporkannya. Hilmar optimistis target jumlah saksi akan terpenuhi dalam pekan terakhir jelang pencoblosan.

Memasuki masa minggu tenang kampanye, Hilmar meminta pendukung Jokowi tidak terpancing provokasi yang mungkin akan dilakukan pihak lain. Dia meminta para relawan menjaga dukungan masyarakat kepada Jokowi-JK agar tidak beralih ke capres lain.

"Masa tenang sebaiknya digunakan para relawan menjaga dukungan warga kepada Jokowi-JK di wilayahnya masing-masing agar tidak berpaling ke capres lain," kata Hilmar.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : M Akbar Wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar