Home >> >>
Timses Senang Jokowi-JK Angkat Mafia Migas
Ahad , 06 Jul 2014, 14:59 WIB
Antara
Direktur Eksekutif Indonesia Legal Roundtable (ILR) Todung Mulya Lubis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Salah satu advokat yang juga tim sukses pasangan nomor urut 2, Todung Mulya Lubis mengapresiasi Joko Widodo-Jusuf Kalla yang mengangkat soal mafia sebagai akar persoalan ekonomi Indonesia yang tidak berdikari, dalam debat capres-cawapres yang digelar KPU Sabtu (5/7) malam WIB.

"Saya bersyukur Pak Jusuf Kalla mengangkat soal mafia migas. Ini persoalan akut yang kita hadapi sejak jaman Orde Baru. Tak bisa diselesaikan karena kuatnya kepentingan kelompok tertentu yang dekat dengan lingkar kekuasaan," kata Todung di Jakarta, Ahad (6/7).

Aktivis antikorupsi itu menilai, publik pun paham siapa yang dimaksud Jokowi sebagai kelompok kepentingan itu. Namun yang pasti, terlihat di dalam debat itu, bahwa Jokowi dengan spirit perubahannya siap memimpin negeri.

"Selain berpengalaman, komitmen Jokowi hanya satu-satunya tunduk pada Konstitusi dan kehendak rakyat menyiratkan satu hal. Bahwa Jokowi siap menghadapi kelompok kepentingan, termasuk mafia migas," ujar Todung.

Pada kesempatan itu, Todung juga memberi perspektif bahwa persoalan mafia migas bukan soal perjanjian bagi hasil dengan kontraktor asing, dan bukan soal cost recovery. Persoalan mafia migas aktual yang dihadapi adalah persoalan oil trading yang dimonopoli oleh mafia yang dekat dengan lingkar kekuasaan. "Monopoli mafia inilah yang menggerus APBN dan memberatkan subsidi," katanya.

Mengutip pernyataan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menurut Todung, bahwa korupsi yang paling besar adalah korupsi energi yang dimotori oleh mafia migas.

"Saya harap KPK akan menghajar mafia migas secara tuntas sampai ke akarnya. Jangan tebang pilih. Saya harap pemerintah baru mendukung KPK memerangi mafia migas yang telah menghisap uang rakyat," katanya.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar