REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Institut Madani Nusantara Prof Nanat Fatah Natsir menilai, penyampaian pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saat debat kandidat Sabtu (5/7) malam WIB, lebih sistematis dan jelas strateginya.
"Prabowo-Hatta lebih baik, sistematis, mendasar dan jelas strategi serta upaya dan program yang akan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan di bidang pangan, energi dan lingkungan," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Ahad (6/7).
Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu mengatakan penyampaian visi dan misi Prabowo-Hatta sangat sistematis, dimulai dari kondisi energi, pangan dan lingkungan saat ini.
Prabowo-Hatta kemudian melanjutkan dengan strategi dan upaya yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di bidang pangan, energi dan lingkungan. "Jadi strateginya sangat sistematis dan lebih makro apa yang harus dilakukan. Seorang presiden tidak perlu terlalu teknis," kata mantan rektor UIN Bandung itu.
Sebaliknya, Nanat menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla terlalu teknis dan menyederhanakan masalah dalam debat kandidat. "Penyampaian Jokowi-JK terlalu teknis dan terkesan menyederhanakan masalah sehingga selalu muncul kalimat 'yang penting pelaksanaan, yang penting pelaksanaan'," tuturnya.