REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki masa tentang kampanye pilpres, Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus memastikan persiapan hingga hal teknis. Dalam keterangn resminya bersama Bawaslu dan TNI, Ahad (5/7), KPU menyampaikan lima imbauannya.
Lima hal yang disoroti KPU adalah soal netralitas dan profesionalitas perangkat penyelenggara pemilu, soal penertiban atribut kampanye, sosialisasi lanjutan terhadap calon pemilih, distribusi logistik, serta menyangkut sikap damai para partisipan pemilu.
Ketua KPU Husni Kamil Malik berulang kali menyoroti soal isu netralitas dan independensi KPU dan seluruh perangkat penyelenggara pemilu. Selain itu, dia juga meminta agar jajarannya di daerah bersikap profesional "Semua pihak harus dilayani secara profesional. Jangan pernah merasa ada yang merasa didiskriminasikan, termasuk penyandang disabilitas," ujar Husni.
Terkait masa tenang kampanye, Husni melaporkan penertiban sudah berjalan, meskipun masih ada titik-titik yang belum sepenuhnya bersih. Untuk itu, menurut Husni, pihaknya telah berkoordinasi dengan Mendagri untuk meminta bantuan para pimpinan daerah guna membantu proses tersebut. Memanfaatkan beberapa hari tersisa sebelum pencoblosan, Husni menyampaikan misi KPU untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat "Dalam tiga hari kedepan kita masih memeiliki kesempatan untuk bersosialisai, terutama tentang pentingnya penggunaan hak suara, pengawalan suara, serta memastikan puncak pemilu ini berjhalan tertib dan aman," ujar Husni.
Selanjutnya soal distribusi logistik, terkait dengan adanya kendala distribusi di sejumlah titik, Husni meminta bantuan kepada TNI guna kelancaran proses distibusi dan pengamanan logistik. "Kami tidak ingin keterlembatan seperti Yahokimo, Papua pada pileg lalu terulang. Pemilu harus berjalan serentak," tutur Husni.
Terakhir, Husni mengajak pihak-pihak yang berkompetisi untuk mengedepankan perdamaian siapapun yang kelak terpilih. "Siapapun yang terpilih ada pimpinan kita, pimpinan bangsa Indonesia, sesuai harapan kita bersama. Sehingga penting krpada tokoh-tokoh masyarakat di daerah untul berbicara kepada masyarakat untuk menerima apapun hasil pemilu nanti," ujar dia.
Keterangan tersebut disampaikan Husni dalam sesi telekonfrensi bersama jajaran TNI AD, KPU, serta Bawaslu serentak secara nasional. Dari pihak TNI AD hadir KSAD Jendral TNI Budiman serta dari dari pihak Bawaslu, hadir Sekjen Bawaslu Gunawan Suswantoro, mewakili Ketua Bawaslu yang sedang memantau pemilu di luar negeri.