Home >> >>
457 Pemilih Nyoblos di KJRI Houston
Ahad , 06 Jul 2014, 20:01 WIB
Republika/Musiron
Seorang pemilih menyalurkan suaranya dalam Pemilihan Umum 2014. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 457 dari 901 pemilih yang masuk daftar pemilih tetap luar negeri memberikan hak suaranya dalam pemungutan suara Pilpres 2014 di kantor Konsulat Jenderal Indonesia Houston, Amerika Serikat, Sabtu (5/7).

Berdasarkan siaran pers yang diterima Antara dari KJRI Houston, Minggu, proses pemungutan suara dimulai sejak pukul 10.00 waktu setempat dan ditutup pada pukul 20.00.

Pada pilpres kali ini telah dibuka dua tempat pemungutan suara (TPS) untuk melayani 901 pemilih yang tercatat dalam Daftar pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN). Pada Pilpres 2009 pemilih langsung yang memberikan suaranya di TPS KJRI Houston adalah sebanyak 241 pemilih.

Sementara itu para pemilih melalui pos yang tercatat di KJRI Houston sebanyak 3.033 orang diperkirakan sudah mulai menerima surat suara mereka sejak akhir Juni.

Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Houston sudah mulai menerima kembali sebagian kecil surat suara dari pemilih. Sebagian lainnya diperkirakan akan diterima setelah liburan Hari kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli 2014.

Para pemilih melalui pos diberi tenggat waktu mengirimkan kembali surat suara ke PPLN hingga 14 Juli.

Sebelumnya Pelaksana Konsulat Jenderal Indonesia di Houston, Isman Pasha, mengingatkan kepada seluruh pemilih terdaftar di wilayah kerja KJRI Houston yang meliputi 10 negara bagian dan dua wilayah protektorat untuk tetap menjaga persatuan, keamanan dan ketertiban baik saat pemungutan suara hingga berakhinya waktu penghitungan suara.

"Perbedaan pendapat wajar, namun jangan sampai merusak rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang telah terjalin baik selama ini," katanya.

Redaktur : Didi Purwadi
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar