REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo tak mau kecolongan adanya aksi tak diinginkan selama pelaksanaan Pilpres 2014 ini. Karena itu, jenderal bintang dua ini lantas mengerahkan sebanyak 5.000 personelnya.
Usai melakukan teleconfrence dengan Kasad Jendral TNI Budiman, Ahad (6/7) Bambang menjelaskan mengenai persiapan pengamanan pelaksanaan pemilihan presiden di lima wilayah Kodam II. Yaitu, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Provinsi Lampung, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Menurut Pangdam, situasi politik jelang pemilihan presiden di lima provinsi, yaitu Sumsel, Babel, Lampung, Jambi dan Bengkulu relatif aman. Pasukan TNI yang disiagakan untuk pelaksanaan pemilihan presiden berjumlah 5000 personil.“Kepala Staf Angkatan Darat telah memerintahkan segera menyebar pasukan dalam rangka pengamanan pilpres 2014. Terhitung sejak 6 Juli 2014 sudah termasuk status siaga satu,” kata Pangdam II Sriwijaya usai teleconference yang juga dihadiri anggota KPUD dan Bawaslu Sumsel.
Mayjen Bambang Budi Waluyo menjelaskan, Kodam II Sriwijaya juga mendapat bantuan helikopter jenis bell dari Mabes TNI AD yang akan digunakan untuk distribusi logistik Pilpres 2014. Pangdam II Sriwijaya juga melaporkan Kasad mengenai distribusi logistik pemilihan presiden di Sumatera bagian Selatan yang sudah encapai 99 persen dan hanya menyisahkan sekitar satu persen saja.
“Kami juga telah mempersiapkan kendaraan operasional untuk memperlancar pelaksaan pemilihan presiden,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kodam II Sriwijaya ini menegaskan, “TNI AD akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengamankan jalannya pemilihan presiden 2014. Kita juga pastikan TNI netral dengan tidak memihak siapa-siapa.
”Selain itu, Pangdam II Sriwijaya juga mengungkapkan, “Pencegahan potensi konflik harus dilakukan sejak dini. Daerah-daerah yang dinilai rawan konflik akan dilakukan penebalan pasukan. Jangan menunggu konflik dulu, kami berupaya melakukan pencegahan untuk meredam konflik. Karena itu, daerah yang sekiranya rawan konflik akan ditambah pasukan tempur 1 pleton,” kata Bambang Budi.
Sementara itu anggota KPDU Sumsel divisi logistik Heni Susantih menjelaskan, bahwa persiapan logistik belum sepenuhnya selesai didistribusikan. Sebab, logistik sampul yang akan digunakan pasca penghitungan masih dalam perjalanan menuju kabupaten dan kota.