Home >> >>
KPU Prediksi Partisipasi Pemilih Pilpres Bakal Naik
Selasa , 08 Jul 2014, 00:22 WIB
Republika/Musiron
Pemilihan Umum/Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MAMUJU -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat memprediksi tingkat partisipasi pemilih dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Presdien 9 Juli 2014, bakal naik dibandingkan hasil pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April 2014.

"Tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) diprediksikan bakal naik dibanding pemilihan legislatif (pileg). Indikasinya, hanya dua pasangan calon yang 'bertarung' serta kekuatan sosok peserta memudahkan masyarakat untuk menilai dan memilih," kata Ketua KPU Sulbar, Usman Suhuria di Mamuju, Senin.

Menurutnya, dua pasangan Capres dan Cawapres yang bertarung dalam ajang ini memiliki kekuatan besar sehingga ekpektasi untuk mengikuti hajatan Pilpres semakin tinggi.

"Kami melihat antusias warga mengikuti pagelaran Pilpres mengalami peningkatan dan bahkan bisa dilihat bagaimana animo masyarakat yang melaksanakan kegiatan deklarasi pasangan capres dan terlihat pergerakan melalui media sosial seperti facebook, twitter maupun media layanan lainnya," jelasnya.

Usman menyampaikan, jajaran KPU Sulbar meyakini angka partsipasi Pilpres akan mampu melampaui target nasional diatas 75 persen.

"Kami berharap angka partisipasi Pemilih di Pilpres akan menembus angka 80 persen. Ini menjadi tugas kami untuk terus menerus menyampaikan kepada publik untuk ikut berpartisipasi di Pilpres," kata Usman.

Dia menyampaikan, peran media massa sangat terasa dalam mensosialisasikan visi misi dua pasangan Capres Prabowo-Hatta Rajasa dan pasangan Capres Jokowi-JK.

Karena itu kata dia, semua pihak diharapkan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan Pilpres yang tinggal dua hari kedepan. Usman menambahkan, pagelaran Piala Dunia yang disiarkan dini hari dan momen bulan ramadhan, tidak akan berdampak pada turunnya angka partisipasi pemilih.

Redaktur : Heri Ruslan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar