REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jawa Tengah membentuk dan mengukuhkan satuan petugas antipolitik uang, sebagai upaya mengantisipasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu Pemilihan Presiden 2014.
Ketua Bapilu Wilayah eks-Keresidenan Pekalongan, Bambang Bintoro di Batang, mengatakan, pembentukan satgas tersebut berasal dari para relawan pendukung pasangan calon Presiden Jokowi dan calon Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
"Kami berharap pada masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya harus mengantisipasi terjadinya politik uang yang dapat mencederai pelaksanaan Pilpres," katanya.
Ia mengatakan, para relawan tersebut akan bekerja mulai sejak masa tenang hingga pelaksanaan pencoblosan. Satgas, kata dia, akan bertugas mengamankan jika ada pergerakan yang akan membagi-bagikan uang kepada masyarakat.
"Satgas ini juga akan bergerak pada semua tempat pemungutan suara (TPS) sehingga nantinya pelaksanaan Pilpres 2014 bisa berlangsung bersih dari politik uang," katanya.
Menurut dia, unsur satgas antipolitik uang ini terdiri atas bantuan serbaguna (Banser), relawan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan satgas partai pengusung calon Presiden Jokowi-JK.
"Kami minta semua satgas bisa bertugas maksimal mengantisipasi kemungkinan adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pilpres. Selain itu, kami berharap pelaksanaan Pilpres juga dapat berjalan damai, aman, serta lancar," katanya.