Pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) melakukan upacara apel pengamanan Pilpres 2014 di Markas Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Ahad (6/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polresta Malang, Jawa Timur, menyiagakan sebanyak 648 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden 2014 di wilayah itu pada Rabu (9/7).
"Selain personel yang akan ditempatkan di setiap tempat pemungutan suara (TPS), kami juga menyiapkan personel yang siap diturunkan kapanpun ketika dibutuhkan (on call)," kata Kapolresta Malang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Totok Suhariyanto, Senin.
Ia menjelaskan, pola yang bakal diterapkan dalam pengamanan Pilpres nanti, setiap TPS dijaga oleh dua orang personel kepolisian dan 12 petugas dari Perlindungan Masyarakat (Linmas). Sehingga pengamanan akan benar-benar ketat.
Proses pengamanan yang dilakukan personel kepolisian, katanya, mulai dari distribusi surat suara, pencoblosan atau pemungutan suara di TPS hingga penghitungan surat suara. "Insya Allah proses pelaksanaan Pilpres di Kota Malang akan aman dan situasi pun akan tetap kondusif," tegas Totok.
Dalam Pilpres 2014 , daftar pemilih tetap (DPT) Kota Malang mencapai 611.246 pemilih, belum termasuk pemilih tambahan, pemilih khusus dan pemilih pindahan dari luar kota.
Ke-611.246 pemilih yang sudah masuk dalam DPT itu akan menyalurkan hak politiknya di 1.276 TPS. Jumlah TPS tersebut menurun dibandingkan dengan TPS ketika Pmeilu Legislatif (Pileg) April lalu sebanyak 1.512 TPS.
Pilpres yang digelar 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), masing-masing pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, dan PPP.
Sementara pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI.