Petugas Satpol PP mencopot baliho alat peraga kampanye (APK) capres-cawapres pasangan Prabowo-Hatta di jalan A. Yani, Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (6/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terus melakukan pemantauan jelang pelaksanaan pilpres 9 Juli mendatang. Satuan tugas sudah dibentuk untuk memonitor apabila adanya tindak kecurangan yang dilakukan oknum tertentu.
Bukan hanya memantau di lapangan, tim pemenangan juga sudah membuka jalur untuk menerima laporan. Tim membuka hotline resmi untuk menerima pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan pemilu.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menyosialisasikan hotline itu dalam akun twitter resminya, Senin (7/7) malam
"No aduan n call center bebas PRABOWO-HATTA: 08071888111 Laporkan kecurangan, politik uang, intimidasi, dll," kicau Fadli dalam akun @fadlizon.
Untuk memantau jalannya pemilu ini, tim pemenangan Prabowo-Hatta sudah menyiapkan saksi untuk disiagakan di tempat pemungutan suara (TPS). Selain saksi, ada juga satuan tugas (satgas) antikecurangan.
Wakil ketua bidang strategi tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta M Romahurmuziy mengatakan, ada total 550 ribu satgas antikecurangan yang akan disiagakan. Satgas akan melakukan pemantauan di lapangan. Antara lain, terkait indikasi praktik money politics.