REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jajaran Polrestabes Surabaya, Jawa Timur (Jatim), siap mengamankan pelaksanaan pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 yang digelar Rabu (9/7) dengan menerjunkan 1.547 personel untuk menjaga ribuan tempat pemungutan suara (TPS). Namun 26 TPS di kawasan bekas lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak mendapat pengamanan ekstra dari Polrestabes Surabaya.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Hubungan Masyarakat (Humas) Polrestabes Surabaya Kompol Suparti mengatakan, untuk pilpres kali ini pihaknya mengerahkan kekuatan sebanyak 1.547 personel yang akan disebar di 4.043 TPS. Selain itu, Polrestabes Surabaya mendapat bantuan sekitar satu SSK dari Kodam V/Brawijaya dalam mengamankan jalannya pemilihan presiden setiap lima tahun ini.
Namun, kata dia, pola pengamanan di kawasan Dolly berbeda dengan TPS lainnya di wilayah hukum Polrestabes Surabaya yang normalnya lima TPS dijaga dua polisi dan 10 perlindungan masyarakat (linmas). Ketatnya pengamanan yang diberikan karena antisipasi pascapenutupan Dolly. Pihaknya memberikan pengamanan ekstra dibandingkan TPS lainnya karena sebagai bentuk antisipasi pihak kepolisian.
“Kawasan Dolly masih belum kondusif sepenuhnya pascapenutupan,” ujarnya pada Republika, Selasa (8/7).
Suparti menyebutkan, kali ini ada 26 TPS di kawasan Dolly yang harus diamankan. Sehingga, total anggota yang diterjunkan untuk mengawal bekas lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini adalah 26 anggota kepolisian dan 52 linmas.
“Pola pengamanan nantinya adalah dua TPS akan dijaga dua polisi dan empat orang linmas,” katanya.
Selain itu, masing-masing TPS di Dolly akan dijaga satu polisi dan dua linmas. Polrestabes Surabaya juga menyiagakan peralatan khusus untuk membantu pengamanan jika terjadi hal tak diinginkan. Nantinya di kawasan itu akan disiagakan mobil water canon sebagai langkah antisipasi membubarkan massa jika terjadi huru-hara.