Home >> >>
Menteri Agama: Setelah 9 Juli, Tanggalkan dan Kuburkan Perbedaan
Selasa , 08 Jul 2014, 20:20 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta semua lapisan masyarakat, pendukung pasangan capres, dan peserta pemilu melaksanakan pemungutan suara 9 Juli besok dengan damai dan lancar. Semua perbedaan dan tekanan yang meninggi antar kedua kubu diharapkan mereda setelah pemungutan suara besok.

"Meski berbeda jangan sampai terpecah belah. Setelah tanggal 9 Juli semua perbedaan sudah ditanggalkan dan dikuburkan," kata Lukman, saat menghadiri Doa Bersama Untuk Kesuksesan Pilpres 2014, di kantor KPU, Jakarta, Selasa (8/7).

Kedua pasangan capres-cawapres beserta pendukungnya, menurut Lukman, diminta menerima siapapun yang ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Setajam apapun perbedaan, kata dia, kedua kubu merupakan sesama anak bangsa. Jika ditemukan kondisi yang tidak memuaskan, diharapkan kedua kubu tidak menempuh jalur kekerasan. Tetapi tetap merujuk pada aturan dan hukum yang berlaku.

"Intinya bahwa kita sesama anak bangsa. setajam dan sekeras apapun jangan sampai mengoyak persatuan," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga meminta agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Karena suara pemilih sangat penting dalam menentukan siapa yang akhirnya terpilih memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

"Kalau menggunakan hak, kita punya hak untuk mengontrol kepemimpinan mereka ke depan. Kalau dia menyimpang, kita bisa mengontrol bersama," kata Lukman.

Redaktur : Agung Sasongko
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar