Home >> >>
Distribusi Logistik Pilpres di Nias Selatan Belum Merata
Selasa , 08 Jul 2014, 22:41 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Distribusi logistik pemilu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pendistribusian logistik pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 masih belum merata. Padahal, pencoblosan tinggal menyisakan waktu tak lebih dari dua belas jam lagi.

Di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) setidaknya tiga kecamatan belum mendapatkan kelengkapan kotak suara. Bahkan, kotak suara untuk satu kecamatan di antaranya sama sekali belum tersedia.

"Alam dan geografis yang menjadi kendala (pendistribusian) ini. Cuaca dan angin tidak bisa kita prediksi," kata Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga, saat bersama Republika, Selasa (8/7). Kata dia, meski begitu pilpres Rabu (9/7) tidak bisa ditunda.

Kata dia, apa pun alasannya, persedian logistik keperluan pilpres itu harus sampai sebelum tempat pemungutan suara (TPS) di masing-masing wilayah dibuka Rabu (9/7). Panitia pemilu setempat menjadwalkan memulai pencoblosan tepat pukul 07:00.

Dari keseluruhan jumlah TPS di Sumut diterangkan Benget, ada tercatat 27.378 TPS. Jumlah itu untuk memfasilitasi penggunaan hak suara bagi 9,9 juta warga pemilik suara di seluruh wilayah Sumut. Termasuk 24 TPS darurat untuk kebutuhan 10.496 pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

Benget mengatakan, jumlah itu, belum termasuk angka warga di dalam daftar pemilih khusus (DPK). KPU mencatat, jumlah DPK di Sumut ada 13.315 jiwa.

Hingga sekarang, diungkapkan Benget, kebutuhan logistik di seluruh TPS sudah terserap ke tingkat panitia paling bawah. Kata dia, laporan yang sampai ke komisioner provinsi sudah diatas 95 persen. Akan tetapi, kendala paling rumit memang terjadi di wilayah-wilayah terluar.

Di Nias Selatan, dikatakan dia tim ekspedisi pengiriman kotak suara masih terus berjalan. Benget menerangkan, di wilayah kecamatan Tanah Masa, tercatat sembilan TPS yang belum mendapatkan kotak suara. Sembilan TPS tersebut tersebar di enam desa.

Sedangkan di kecamatan Pulau-pulau Batu Barat, masih ada tersisa tiga TPS di dua desa terpisah yang belum lengkap logistik kotak suaranya. Sementara di kecamatan Simuk, 9 TPS di enam desa, sama sekali belum tersentuh pendistri-busiannya.

Benget mengatakan, belum ada keputusan dan jalan keluar jika perlengkapan pilpres untuk masyarakat Nias itu belum lengkap.  Dia menegaskan, panitia pemungutan suara (PPS) tetap harus membuka TPS sesuai jadwal pencoblosan. Ia menjamin, ketersedian kotak suara tersebut sampai pada malam ini.

Redaktur : Nidia Zuraya
Reporter : Bambang Noroyono
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar