Kameramen mengambil gambar penyampaian hasil riset Lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) dengan tema 'Persaingan Capres Siapa Menang di Tikungan Akhir' di Jakarta, Kamis (3/7).(Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suara pemilih mengambang (swing voters) diyakini akan memilih capres tertentu karena sebagian besar mereka berasal dari segmen menengah ke atas. Kebanyakan swing voters menurut Muluk akan menentukan pilihan pada detik-detik terakhir jelang Pilpres.
“Saya yakin swing voters akan memilih Prabowo-Hatta karena sebagian mereka berasal dari ekonomi menengah ke atas yang notabene well educated," kata pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang Khairul Muluk kepada wartawan, Selasa, (8/7).
Beberapa lembaga survei, misalnya Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J. Rachbini memberikan data bahwa swing voters untuk Pilpres 2014 mencapai 15 persen. Angka itu, menurut Muluk, jumlahnya cukup besar mengingat dua pasang kandidat dalam posisi bersaing ketat.
“Arah pilihan swing voters dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu tingkat sosial ekonomi, terpaan media, mesin politik partai, dan black campaign,” kata Muluk.
Sebagian besar dari mereka terbiasa dengan media mainstream dan akrab dengan soial media. “Orang berpendidikan baik yang memiliki akrab dengan pemberitaan media, akan memilih Prabowo-Hatta karena program dan kampanye lebih rasional,” kata Muluk
.
Faktor ketiga menurut Muluk adalah mesin politik koalisi merah putih yang berjalan dengan baik. “Dibanding dengan kubu Jokowi JK, mesin politik Prabowo-Hatta jauh lebih bagus dan aksi-aksinya dapat diterima oleh masyarakat,” katanya.