Home >> >>
Dede Yusuf Helat Sahur dan Nobar Jelang Pilpres
Rabu , 09 Jul 2014, 05:27 WIB
FOTO ANTARA/M.Ali Khumaini/ss/mes/13
Calon Gubernur Jabar Dede Yusuf menyampaikan orasi usai senam bareng bersama di Lapangan Karangpawitan, Karawang, Jabar, Ahad (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, mantan wakil gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi menggelar acara sahur dan nonton bareng (nobar) semifinal Piala Dunia 2014, antara Brazil melawan Jerman, Rabu (9/7).

Anggota DPR terpilih dari Partai Demokrat tersebut menggelar sahur dan nobar di sepuluh lokasi di beberapa kabupaten dan kota di Jabar. Di antaranya, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Majalengka, Sumedang, dan Kota Bogor.

"Sahur nobar ini kami gelar dengan satu tekad kebersamaan persaudaraan sekaligus kewaspadaan adanya serangan fajar, kami ingin cegah politik uang, pilpres harus berlangsung tanpa dikotori politik jual beli suara," ujar Dede kepada wartawan.

Menurut panglima relawan Praja Dejatu (Prabowo-Hatta Rajasa Demi Jabar Bersatu) tersebut, acara sahur nobar ditujukan untuk memperkuat barisan pendukung Prabowo-Hatta yang berada di bawah komandonya. Hal itu juga dimaksudkan untuk memburu tim siluman yang belum lama ini diketahui menebar sembako pada tengah malam.

Berdasarkan informasi yang didapatnya, tim siluman tersebut mengarahkan masyarakat memilih capres tertentu dengan iming-iming paket sembako gratis. 

"Kami akan kejar tim siluman itu, karena menebar sembako jelang pencoblosan adalah pelanggaran pidana pemilu, kami bersatu akan bantu Panwaslu untuk menangkap tim siluman itu," katanya. 

Dede juga meyakini, pilpres akan berlangsung aman dan tetap menjaga kerukunan. Adanya kabar burung yang menyebutkan akan terjadi kerusuhan jika salah satu capres kalah, menurutnya hanya teror yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. 

Isu itu dihembuskan oleh pihak yang tidak siap menerima kenyataan kekalahan. "Ini bulan suci Ramadan, insya Allah tidak akan ada kerusuhan akibat pilpres," kata Dede.

Redaktur : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar