Home >> >>
Pramono Edhie Menang Kalah Harus Lapang Dada
Rabu , 09 Jul 2014, 08:54 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Pramono Edhie Wibowo berbicara kepada media saat akan mengikuti sesi pra konvensi dengan anggota Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan kepala staf TNI Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo mengimbau siapa pun yang menang maupun yang kalah tetap harus berlapang dada.

Imbauan tersebut diungkapkan Pramono di TPS 006 Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Rabu pagi, seusai mencoblos. Pramono mencoblos sekitar pukul 08.00 bersama istrinya.

"Siapa pun yang menang dan siapa pun yang kalah harus bisa menerima dengan hati yang lapang. Demokrasi Indonesia harus dibangun untuk masa depan selanjutnya," katanya.

Ia mengatakan, pemilihan presiden merupakan momen bersejarah dalam rangka memilih pemimpin negara. Pada tahun ini, pilpres akan memilih pemimpin baru, menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak lagi maju untuk berkompetisi.

Sesuai konstitusi UUD 1945, masa jabatan Presiden dibatasi dua kali. Untuk SBY yang telah terpilih dua kali 2004 dan 2009, akan mengakhiri masa kepemimpinannya pada 2014.

Pramono mengatakan ini merupakan pengalaman pertama kalinya dalam pemilihan presiden setelah dirinya menjadi purnawirawan TNI. Namun ia merasa, tidak lagi grogi seperti saat pemilihan legislatif 2014 lalu.

"Saat pileg (pemilihan legislatif) ya takut, gimana tidak pernah memilih sebelumnya. Saat buka surat suara banyak namanya dan tidak kenal. Tapi sekarang kan nggak, cuma dua, dan saya kenal keduanya," katanya.

Sementara itu, kali ini merupakan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung yang ketiga kalinya. Pemilihan presiden secara langsung pertama kali pada 2004, kemudian di susul 2009.

Pemilihan presiden kali ini diikuti dua pasang kandidat calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar