REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ribuan warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, berbondong-bondong memadati sejumlah tempat pemungutan suara untuk mencoblos pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan secara serentak, Rabu.
Dari pantauan, ribuan warga Baduy Dalam dan Baduy Luar mendatangi 13 tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suaranya pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI. Mereka datang dan antre menunggu panggilan dari petugas TPS untuk memberikan suara pada pesta demokrasi lima tahunan itu.
Petugas TPS memberikan kesempatan kepada warga Baduy yang perempuan untuk lebih dahulu menggunakan hak suaranya di bilik yang telah disiapkan. Setelah warga perempuan selesai memberikan suara, dilanjutkan oleh laki-laki untuk mencoblos di TPS.
Masyarakat Baduy yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 10.000 jiwa dengan lokasi pemilihan di 13 TPS.
"Warga datang ke TPS I Kaduketug sejak pagi, mengantre untuk menerima panggilan panitia penyelenggara pemilu untuk mencoblos hak pilihnya," kata Djaro Dainah, pemuka adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Selama ini, kata dia, pelaksanaan Pilpres di kawasan Baduy berlangsung lancar, aman, tertib, dan kondusif. Partisipasi masyarakat Baduy pada Pilpres cukup tinggi dan rela meninggalkan pekerjaan hariannya, baik di kebun maupun ladang huma, untuk menggunakan hak politiknya dengan harapan terjadi perbaikan kehidupan bangsa yang lebih baik.
"Kami berharap pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih nanti bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Sri Astuti, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak menyebutkan bahwa Pilpres warga Baduy yang masuk DPT sebanyak 10.000 jiwa. Pendataan warga Baduy yang masuk dalam DPT itu melibatkan tokoh adat dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Kami minta warga Baduy dapat mencoblos hak suara di TPS dengan benar memilih gambar atau nomor urut," katanya.