Sejumlah anggota Satuan Tugas (Satgas) Cakra Buana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Malam menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli, Satgas PDIP menggerebek sejumlah orang yang melakukan money politics. Diduga pembagian paket sembako tersebut untuk memenangkan pasangan nomor urut 1.
Pelaku sendiri tertangkap di Jalan Benda Pesantren Kota Tasikmalaya. Kemudian pelaku langsung digiring ke kantor Panwas Kota Tasikmalaya untuk di selidiki lebih lanjut. Pengurus Ranting PDIP Cipedes, Tasikmalaya Didi Supriadi yakin, masih ada pelaku lain yang belum ditangkap. “Saya yakin masih ada pelaku lainnya,” kata Didi, Rabu (9/7) malam WIB.
Dengan adanya serangan fajar di kubu lawan, Satgas PDIP beserta para pengurus langsung melakukan penelusuran ke lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi ditemukan sejumlah orang sedang melakukan perkumpulan yang diduga melakukan money politics.
Sehingga, pihaknya langsung meminta Panwaslu untuk melakukan pemantauan di lapangan dan mendata sejumlah orang menerima paket tersebut. Bahkan di lokasi kejadian, kata Didi, ditemukan pula sisa paket-paket sembako.
“Di rumah salah seorang warga, disinyalir merupakan tim pemenangan calon presiden Prabowo-Hatta ditemukan barang bukti sisa pembagian tersebut,” tuding Didi.
Dari sejumlah paket sembako tersebut berisi dua buah mie instan, satu buah kecap, satu bungkus minyak goreng dan beras sebanyak dua kilogram. Didi menduga paket-paket sembako ini jumlahnya cukup banyak dan telah dibagikan tesebar di wilayah Kota Kasikmalaya.
Selain itu tim pengurus PDIP Kota Tasikmalaya juga melaporkan adanya tindakan curang oleh pengurus ranting salah satu partai pendukung Prabowo-Hatta. Yakni menjadi penyelenggara Pilpres 2014.
“Mereka (Satgas PDIP) meminta tim Panwaslu agar segera menindak lanjuti, serang fajar tersebut,” ujar Ketua Panwaslu Kota Tasikamalaya, Nandang Hendriawan.