Home >> >>
Seluruh Pasien Rumah Sakit Jiwa Grogol Golput
Rabu , 09 Jul 2014, 11:50 WIB
Antara
Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa, Banda Aceh, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GROGOL - Pasien Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta Barat dipastikan golput dalam pilpres kali ini. Hal itu disampaikan oleh Komisioner KPU Jakarta Barat Sunardi Sutrisno kepada Republika (9/7). 

"Kami pada tanggal 19 Juni sudah koordinasikan dengan pihak RSJ, bahwa kami akan fasilitasi kalau ada pasien yang memilih di sana. Namun pada akhirnya RS menginfomasikan bahwa tidak ada keluarga pasien yang melaporkan A5 dan ingin mencoblos di sana," jelas Sunardi.

Meskipun ada sebagian pasien yang terdaftar dalam DPT, namun pasien di RSJ Yang terletak di Grogol ini pada akhirnya tidak menggunakan hak suara mereka. Selain karena faktor tidak adanya A5, menurut Sunardi, kesehatan pasien juga menjadi pertimbangan.

Menurutnya, tim medis rumah sakit melaporkan bahwa pasien dalam keadaan gelisah, sehingga tidak memungkinkan untuk memilih. Salah satu dokter di RS Jiwa Soeharto Heerdjan sempat menjelaskan bahwa kondisi pasien yang menjalani rawat inap tidak memungkinkan untuk menggunakan hak pilihnya. 

"Untuk yang rawat jalan saja, mereka masih butuh bantuan dari kerabat untuk melakukan sesuatu. Apalagi yang rawat inap. Dan untuk memilih, saya kira mereka belum bisa menggunakan hak pilihnya dengan logis," ujar dr. Tjoeng Steven, Sp.J dokter yang bertugas di RS. 

Meskipun demikian, sebuah TPS dibangun di dalam kompleks rumah sakit guna memfasilitasi para karyawan dan warga setempat yang ingin memilih. "Awalnya di situ juga TPS untuk para pasien. Tapi karena tidak ada, ya hanya untuk pegawai saja. Tadi pagi pun, kalau pihak RS minta ada pasien untuk dilayani, akan kami layani," tambah Sunardi.

Sementara itu, seorang pasien rawat jalan, Bukhori, mengaku dirinya tidak bisa menggunakan hak pilihnya lantaran tidak terdaftar dalam DPT. "Saya ngga nyoblos. Tidak masuk terdaftar. Dari pileg juga begitu," ujar pria yang tinggal di Slipi ini. Menurutnya, dirinya juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan hak pilih.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : C85
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar