Joko Widodo (kiri) bersama Tri Rismaharini (tengah) dan drumer grup band Slank Bimbim (kanan)
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini memberikan hak pilihnya dalam pilpres 2014 di tempat pemungutan suara (TPS) 01 Perumahan Taman Pondok Indah, Kelurahan Jajar Tunggal, Wiyung, Surabaya, Rabu (9/7) pagi.
Risma datang berjalan kaki menuju TPS bersama suami dan anak perempuannya untuk menyalurkan suaranya. Ia kemudian mendapatkan nomor urut 25. Usai mencoblos, Risma menunjukkan jari kelingkingnya ke wartawan.
Ketika ditanya siapa capres yang dicoblosnya, Risma hanya tersenyum. "Teman-teman (wartawan) sudah tahu," ujarnya.
Pada Pilkada Wali Kota Surabaya 2010, Risma diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP). Risma pun akrab dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bahkan Megawati ikut campur ketika Risma diisukan mundur sebagai wali kota.
Risma juga menjadi juru kampanye PDIP saat masa kampanye pileg 9 April 2014. Partai moncong putih itu kemudian mengusung nama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi pasangan capres-cawapres 2014.
Namun, Risma tak mau berspekulasi apakah Jokowi akan mendapat suara terbanyak di TPS tempatnya mencoblos. "Saya tidak mau mempengaruhi warga di sini, karena masa coblosan kan belum slesai. Kita lihat saja nanti," ujarnya.
Hanya saja, ia meminta masyarakat atau pemilih tidak terlalu berpikir buruk terhadap capres yang tidak dipilihnya. Ini karena belum tentu capres yang dibenci calon pemilih adalah yang terjelek.