Home >> >>
Usai Nyoblos, Jaluran Pantura Padat
Rabu , 09 Jul 2014, 14:41 WIB
Republika/Edwin Dwi Putranto
Pantura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai pencoblosan pemilihan Presiden 204 arus lalu lintas di daerah Pantura dari Cirebon mengarah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tujuan Jakarta kembali padat. "Arus lalu lintas dari Cirebon mengarah Indramayu tujuan Jakarta melintasi Pantura kembali padat, usai pencoblosan Pilpres 2014," kata Brigadir Haryono petugas lalu lintas di jalan utama Pantura Cirebon, Rabu (9/7).

Ia mengatakan, iring-iringan kendaraan roda dua dan roda empat ditambah truk angkutan barang mulai memadati jalan Pantura Cirebon-Indramayu, sebelumnya tampak lengan. "Arus lalu lintas di Pantura Cirebon-Indramayu cukup padat, kendaraan yang melintas tinggi baik dari Jakarta mengarah Jawa Timur juga sebaliknya, saat pencoblosan lengang hanya kendaraan warga setempat," katanya.

Menurut dia, tingginya volume kendaraan di jalur utama Pantura sering terjadi kemacetan, hanya saat hari pencoblosan Pemilu Capres dan Cawapres, jalan utama di daerah Pantura Cirebon arah Jakarta melalui Indramayu lengang.
Brigadir Jaja salah seorang petugas lalu lintas lain di Cirebon, mengatakan, jalan utama Pantura dari Cirebon menuju Indramayu arah Jakarta lengang, diperkirakan karena warga menyalurkan hak pilih mereka dalam Pemilihan Presiden 2014.

Dikatakannya, jalur utama yang menghubungkan Jawa Timur-Jakarta melintasi Cirebon arah Indramayu, Jawa Barat, dipadati kendaraan karena volume arus lalu lintas cukup tinggi. "Sejak pagi jalan utama Cirebon-Indramayu lengang, hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas, itu juga diperkirakan warga setempat, sedangkan mobil plat luar kota sepi," katanya.

Darmawan warga Cirebon mengaku, usai pencoblosan arus lalu lintas di Cirebon arah Indramayu cukup padat, sebelumnya lengang diperkirakan warga dan pengguna jalan sedang nyoblos Capres dan Cawapres.

Redaktur : Agung Sasongko
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar