Seorang karyawan mengamati pergerakan saham di dealing room BRI, Jakarta, Senin (30/6).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilpres yang digelar hari ini, Rabu (9/7) akan memberikan efek terhadap pergerakan pasar modal nasional. Jika presiden terpilih sesuai ekspektasi, bukan tidak mungkin indeks akan bergerak hijau selama beberapa bulan ke depan.
"Euforia jika presiden sesuai ekspektasi akan berlangsung lebih lama," ujar Presiden Direktur Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) Lilis Setiadi.
Euforia positif itu bisa berlangsung dengan overshoot yang sangat cepat dan bertahan selama beberapa bulan. Baru setelah itu indeks kembali turun secara perlahan dan masuk ke titik ekuilibrium baru.
Namun bila presiden terpilih tidak sesuai pasar, maka indeks akan terkoreksi. "Tapi terkoreksinya tidak lama, karena akhirnya kembali ke nilai yang sesuai dengan fundamental," kata Lilis.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, kepercayaan investor cukup besar jelang pilpres. Hal ini bisa dilihat dari beli asing yang mencapai Rp 1,7 triliun pada perdagangan Selasa (8/7).
Kepercayaan investor juga terlihat dari kestabilan ekonomi dan politik nasional, rilis data yang cukup menggembirakan dan kondisi yang aman selama pemilu. "Ini memberikan nuansa sejuk kepada investor dalam niatannya untuk berinvestasi, sehingga IHSG bisa melaju di atas 5.000," kata William.
Target resisten yang perlu ditembus selanjutnya adalah di level 5.091. Level ini wajib digapai untuk bisa memperkokoh pola uptrend IHSG dengan support saat ini berada pada level 4.976.
Meski pun indeks menunjukkan tren penguatan, William mengingatkan hal ini masih dalam jangka pendek. "Jangan larut dalam euforia," kata William.