Home >> >>
TNI Laporkan Temuan Kupon Gas Elpiji Capres
Rabu , 09 Jul 2014, 20:30 WIB
Prayogi/Republika
Elpiji 3 kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Aparat TNI di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaporkan adanya temuan terkait pembagian kupon gas elpiji gratis yang beredar di masyarakat untuk memilih salah satu Capres tertentu.

Komandan Korem 143/Haluoleo, Kolonel ARH Andi Sumangerukkan di Kendari, Rabu (9/7) membenarkan aparatnya telah mengamankan kupon gas elpiji yang beredar di masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang beredar di masyarakat sebelum hari pencoblosan.

"Barang bukti berupa kupon gas elpiji termasuk puluhan tabung gas yang berisi 3 kg sudah kita amankan," kata Danrem seraya menambahkan, jumlah kupon gas elpiji gratis itu jumlahnya mencapai ribuan lembar.

Bahkan salah satu pengakuan masyarakat di Kota Kendari , Ny Nurjanna membenarkan bahwa dirinya mendapat kupon gas elpiji 3 kg sejak (7/7), untuk ditukarkan ke agen elpiji tertentu secara gratis. Menurut Danrem, sebelum aparat melaporkan masalah itu ke Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Sultra, hingga saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti lain terkait pemberian kupon gas elpiji untuk memilih salah satu capres dan cawapres.

Menurut Andi, TNI hanya sekadar mengamankan dan tidak mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan sebab yang berhak untuk melakukan pengawasan selanjutnya adalah pihak penyelenggara Pemilu dalam hal ini Bawaslu.

Ketua Bawaslu Sultra Amiruddin Udu yang ditemui terpisah menbenarkan adanya laporan aparat TNI terkait penemuan kupon gas elpiji gratis yang dibagikan kepada sejumlah masyarakat di kota ini. "Kami masih terus mandalami temuan dari aparat TNI ini," ujaranya.

Kupon gas elpiji 3 kg yang ditemukan aparat itu bertuliskan 'Kupon Baksos Gas Elpiji 3KG dari Yayasan Kalla' juga dilengkapi dengan nomer seri.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar