REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survey seragam menunjukan kemenangan telak pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Sulawesi Selatan.
Lingkaran Survey Indonesia (LSI), Litbang Kompas, serta Celebes Research Center (CRC) melansir keunggulan Jokowi-JK di atas 70 persen di provinsi tersebut.
Dimintai tanggapan, pengamat politik Universitas Hasanuddin Adi Suryadi Culla merasa tidak heran dengan kemenangan pasangan nomor urut dua tersebut. Menurut Adi, setiap kali JK berpartisipasi dalam pemilihan presiden, dia pasti unggul di Sulsel. “Jadi kemenangan Jokowi di Sulsel adalah faktor JK. Di sini pengaruh JK sangat kuat, termasuk secara kultural,” ujar Adi, dihubungi Rabu (9/7).
Dalah hitung-hitungan Adi, berpijak pada hasil kemenangan pemilu legselatif, kekuatan koalisi partai pengusung Prabowo-Hatta di Sulsel sebesar 74 persen suara. Sementara itu, koalisi Jokowi-JK yang didukung sejumlah kecil partai hanya memiliki 28 persen suara. Menurut Adi, koalisi Prabowo-Hatta sebenarnya memiliki mesin politik yang besar.
“Tapi mesin politik sebesar itu tidak berlaku. Sebagai penyokong Prabowo-Hatta, misalnya, Gubernur Sulsel berada dalam beban kultural. Dan tidak hanya gubernur, tokoh-tokoh lain pun begitu,” kata Adi.
Selain memiliki pengaruh di kalangan tokoh, menurut Adi, JK juga disukai rakyat Sulsel. Kontribusi JK terhadap Sulsel, menurut dia, sangat besar, baik ketika menjadi wapres maupun sebelum itu. Jika benar-benar terpilih kembali, Adi berharap JK bisa memberikan kontribusi terhadap kawasan Indonesia Timur, khususnya Sulsel.